Select Page

Cara membudidayakan wortel supaya wortel lebih cepat dipanen dan produksi wortel yang dihasilkan lebih memuaskan, kami akan membahas bagaimana cara membudidayakan wortel secara lengkap. Langkah pertama yang harus dialakukan dalam membudidayakan wortel dimulai dari bibit wortel, cara pengolahan lahan, cara budidaya wortel hingga cara pemanenan yang benar.

Wortel atau biasa disebut sebagai Daucus carrota merupakan salah satu dari jenis sayuran yang mengandung vitamin A yang tinggi sehingga sangat baik untuk kesehatan mata. Tanaman wortel berasal dari dataran daerah Asia Timur, hingga daerah Asia Tengah.

Saat ini di Indonesia banyak daerah yang telah memulai budidayakan wortel dan telah tersebar di wilayah Jawa, Bengkulu, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, Lampung, Makasar, Bali, Ambon, Kaltim, Sulawesi Tengah hingga Papua.

Cara menanam wortel sebenarnya tidak terlalu sulit, tetapi ada beberapa hal yang harus dipahami agar hasil panennya bisa melimpah. Berikut cara menanam wortel agar memiliki buah lebat dan tumbug lebih cepat :

1. Syarat Tumbuh Tanaman Wortel

Wortel

Syarat tanam merupakan faktor utama untuk bisa menghasilkan wortel dengan hasil maksimal. Wortel biasanya banyak ditanam di daerah yang memiliki iklim sedang (temperate) pada musim dingin. Bila wortel ditanam di dataran rendah, wortel hanya akan tumbuh tinggi saja dan tidak terbentuk umbi.

Berikut syarat-syarat agar hasil wortel lebih maksimal

A. Tanah

Dalam membudidayakan wortel tanah adalah syarat yang terpenting. Tanah yang cocok untuk menanam wortel adalah tanah andosol, yang merupakan tanah yang dibutuhkan dalam membudidayakan wortel, alluvial, regosol dan latosol yang kebanyakan jenis tanah ini terdapat di dataran tinggi. Keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya wortel yaitu 5,5 – 6,5 pH.

B. Suhu

Syarat kedua dalam membudidayakan wortel adalah suhu. Suhu sangat berpengaruh terhadap proses metabolisme tanaman wortel. Suhu optimal diperlukan agar budidaya wortel menjadi lebih maksimal yaitu 15,6 – 21,1 C.

C. Curah Hujan

Syarat ketiga dalam membudidayakan wortel adalah curah hujan yang sangat berkaitan dengan ketersediaan air pada tanah. Kekurangan air pada budidaya wortel akan menghambat pertumbuhan dari wortel, dan apabila kelebihan air akan membuat tanaman wortel mudah terserang penyakit. Daerah yang sesuai untuk budidaya wortel yaitu daerah yang beriklim basah yaitu 1,5 – 3 bulan kering dalam 1 tahun, serta iklim agak basah 3 – 4,5 bulan kering dalam 1 tahun.

D. Kelembaban Udara

Syarat keempat dalam membudidayakan wortel adalah kelembaban udara, kelembaban udara yang sesuai dalam budidaya wortel yaitu 80 – 90%. Jika kelembahan udara terlalu tinggi, maka akan merangsang pertumbuhan cendawan yang dapat menyebabkan penyakit pada wortel.

E. Cahaya Matahari

Syarat kelima dalam membudidayakan wortel adalah cahaya matahari, cahaya matahari merupakan sumber energi dalam proses fotosintesis tanaman wortel. Semakin besar intensitas cahaya matahari yang diterima tanaman wortel, maka semakin cepat pula proses pembentukan umbi wortel. Dalam masa fotosintesis, tanaman wortel membutuhkan cahaya matahari selama 9 – 10 jam per hari.

Itu adalah 5 syarat utama untuk membudidayakan tanaman wortel.

2. Cara Membudidayakan Wortel Dimulai Dari Bibit Wortel Yang Berkualitas

Hal pertama yaitu dimulai dari pemilihan bibit wortel yang berkualitas. yang dapat membuat hasil panen anda menjadi maksimal. Ada 2 cara yang bisa anda lakukan dalam memperoleh bibit wortel yang berkualitas, yaitu dengan cara membeli di toko pertanian terdekat atau bisa juga membuatnya sendiri.

Kali ini, kami akan memberikan cara membuat bibit wortel yang berkualitas. Langkah awal untuk membuat bibit wortel yang berkualitas yaitu dengan memilih tanaman wortel yang akan dijadikan benih.

Ciri-ciri Tanaman Wortel Yang Baik Untuk Dijadikan Benih :

  • Memiliki daya adaptasi yang baik dengan daerah penanaman.
  • Produksi yang tinggi.
  • Tahan terhadap penyakit dan hama.
  • Mempunyai umbi yang berwarna cerah, lurus tidak bercabang dan berukuran besar.
  • Benih yang baik adalah benih yang berasal dari tanaman yang telah berumur lebih dari 2 bulan.

Setelah mengetahui ciri-ciri tanaman wortel yang baik untuk dijadikan benih, langkah selanjutnya adalah bagaimana proses pembuatan bibit wortel unggul.

Cara Membuat Bibit Wortel Unggul

  • Pilih umbi wortel yang sesuai dengan ciri-ciri yang sudah disebutkan diatas.
  • Ujung dari umbi dipotong kira-kira 1/3 dari panjang umbinya.
  • Daun wortel dipangkas pada bagian pangkal umbi dan sisakan 10 cm.
  • Siapkan Bedengan.
  • Taburi bagian permukaan wortel dengan pupuk Trichoderma, air dan ZPT organik 2 minggu sekali.
  • Lakukan penyiraman pada sore hari (setiap hari).
  • Wortel akan berbunga dalam waktu 1 bulan, kemudian setelah 2 minggu bunga akan mekar.
  • Bunga wortel yang memiliki warna kecokelatan siap untuk dipanen.

Itulah cara membuat bibit wortel unggul, anda juga bisa langsung membeli bibit wortel unggul di toko pertanian terdekat. Bibit wortel harus dari bibit yang sejenis, berasal dari indukan wortel yang berumur pendek, serta bersertifikat bibit unggul.

3. Teknik Pembenihan Wortel

Bibit Wortel

Cara membudidayakan wortel selanjutnya adalah pembenihan. Setelah anda memiliki bibit wortel unggul, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pembenihan wortel. Lakukan perendaman bibit wortel dengan pupuk organik cair GDM spesialis tanaman pangan selama 30 menit kemudian bibit siap untuk ditanam.

Tujuan dari merendam benih wortel adalah agar bibit wortel cepat tumbuh, tidak mudah terserang penyakit dan membuat pertumbuhan wortel lebih seragam. Hal ini dikarenakan Pupuk organik cair GDM spesialis tanaman pangan mengandung 7 bakteri menguntungkan yang dapat menghasilkan antibiotik alami.

Antibiotik alami ini berfungsi untuk melawan penyakit yang menempel pada bibit wortel dan hormon yang dihasilkan akan mempercepat pertumbuhan tanaman wortel.

4. Menyiapkan Lahan Untuk Menanam Wortel

Cara membudidayakan wortel selanjutnya adalah menyiapkan lahan. Wortel adalah tanaman yang dipanen umbinya, oleh sebab itu media tanah harus dibuat gembur dengan melakukan proses pembajakan sedalam ± 40cm. Setelah membajak tanah lalu taburkan pupuk kandang/kompos sebanyak 10-20 ton per ha tergantung tingkat kusuburan tanah setempat.

Jika keasaman tanah dulur-dulur dibawah 5,5 pH ,  maka taburkan dolomite / kapur pertanian untuk meningkatkan pH tanah, dan diamkan selama 1-2 Minggu. Setelah pH tanah 5,5 – 6,5 , maka langkah selanjutnya yaitu lakukan proses pembuatan bedengan dengan lebar 100cm dan tinggi 20-30cm dengan jarak antar bedeng sekitar 40-50 cm.

Gunanya untuk menjaga tanah tetap gembur dan terjaga kesuburannya, gunakan GDM Black Bos sebanyak 5 kg per ha dengan cara disiram atau disemprot pada tanah dalam kondisi lembab/basah. GDM Black Bos memiliki bakteri yang secara cepat bisa meremediasi residu kimia (sisa-sisa pupuk dan pestisida) yang tertinggal dalam tanah.

Sehingga tanah yang awalnya keras dan rusak akan menjadi lebih gembur dan subur. Bakteri GDM Black Bos juga memiliki antibiotik alami yang bisa melawan penyakit yang mengendap di dalam tanah.

5. Proses Menanam Wortel

Cara membudidayakan wortel selanjutnya adalah menyiapkan tanah selanjutnya yaitu menanam wortel. Menanam wortel lebih murah dibandingkan dengan menanam tanaman lain. Bibit wortel ditanam di area bedeng yang sudah disiapkan sebelumnya. Kemudian tutup dengan bokashi / pupuk kompos setinggi 0,5 – 1cm. Agar tidak tergenang ketika hujan, maka pada larikan dapat ditutup dengan daun pisang atau daun tanaman lainnya yang mudah dicari dilokasi dulur-dulur.

Usahakan selalu menjaga kelembaban tanah, apabila tanah mulai kering maka lakukan penyiraman.

6. Cara Pemeliharaan Dan Pemupukan Tanaman Wortel

Cara membudidayakan wortel selanjutnya adalah melakukan penanaman, hal yang harus dilakukan selanjutnya yaitu merawat tanaman wortel. Tanaman wortel yang terawat akan menghasilkan buah yang lebih maksimal jika dibandingkan dengan tanaman wortel yang tidak terawat. Pada umumnya, perawatan pada tanaman wortel ini dibagi menjadi 3 hal yaitu penjarangan dan penyiangan, pengairan, dan yang terakhir yaitu pemupukan.

 

A. Penjarangan dan Penyiangan

Cara melakukan perawatan pertama yaitu penjarangan dan penyiagan. Penjarangan adalah proses pengurangan tanaman dengan tujuan memberikan ruang yang lebih besar pada tanaman, sehingga wortel bisa tumbuh lebih maksimal.

Proses penyiangan yaitu proses pembersihan tanaman, membersihkan dari tumbuhan liar ataupun hewan. Proses penyiangan gulma bisa dilakukan dengan cara mencabut gulma atau bisa juga dengan menggunakan garpu untuk membersihkan rumput dan tanaman liar pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman. Selain menyerap nutrisi dalam tanah gulma juga merupakan sumber bagi tanaman inang berbagai hama dan penyakit.

B. Perairan Tanaman Wortel

Tanaman wortel pada awal pertumbuhan membutuhkan air yang cukup. Maka penyiraman dilakukan setiap hari pada tanaman wortel yang baru ditanam.

Setelah tanaman wortel tumbuh besar, penyiraman bisa dikurangi.

C. Pemupukan Tanaman Wortel

Pemupukan susulan diberikan ketika tanaman sudah berumur 30 hari setelah ditanam dengan memberikan pupuk urea dan kcl dengan perbandingan 2:1. Pupuk susulan diberikan dengan cara membuat larikan pada samping tanaman dengan jarak 5 cm. Taburkan pupuk susulan tersebut dan tutup kembali dengan tanah. Pada proses pemeliharaan lakukan juga penyemprotan dengan pupuk organik cair GDM spesialis tanaman pangan pada tanaman wortel setiap 1 minggu sekali.

pemupukan ini harus dilakukan agar kebutuhan nutrisi khususnya unsur mikro pada tanaman selalu tercukupi, karena pada pupuk organik cair GDM mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap. Tidak hanya mengandung unsur hara makro dan mikro, pupuk organik cair GDM juga mengandung 7 bakteri yang mampu menghasilkan hormon dan antibiotik pada tanaman.

Sehingga tanaman tidak mudah terserang penyakit karena daya tahan tanaman meningkat, serta hormon yang dihasilkan bakteri GDM mampu membuat pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat. Dengan melakukan pemupukan maka wortel akan tumbuh dengan sehat dan umbi wortel yang dihasilkan meiliki ukuran lebih besar.

7. Hama dan Penyakit Tanaman Wortel

Hama dan penyakit merupakan kendala yang dihadapi oleh para petani. Serangan hama dan penyakit dapat membuat tanaman tidak berproduksi secara maksimal, bahkan akan membuat gagal panen.

Anda harus segera membasmi dan mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman wortel. Agar tanaman wortel dapat panen secara maksimal. Berikut cara penanganan hama dan penyakit yang menyerang tanaman wortel.

A. Hama Tanaman Wortel

Tanaman wortel sangat rentan terserang hama ulat tanah dan kutu daun. Untuk ulat tanah dapat dibasmi dengan mencari sarangnya pada setiap pagi hari kemudian diambil dan dimusnahkan. Jika serangan berlebihan, anda dapat menaburkan tanaman wortel dengan insektisida berbahan aktif karbofuran.

Sedangkan hama kutu daun ini sering menyerang pucuk tanaman wortel dengan cara menghisap cairan yang ada pada daun. Sehingga lama kelamaan akan menyebabkan daun menjadi keriting dan pertumbuhan tidak optimal. oleh karena itu jagalah kebersihan dari lahan terutama dari gulma, jika ada tanaman yang tumbuh segera dicabut atau dibersihkan.

B. Penyakit Tanaman Wortel

Penyakit yang biasanya menyerang wortel ialah bintil akar dan bercak daun. Gejala adanya penyakit bintil akar ditandai dengan benjolan pada umbi wortel yang disebabkan oleh nematoda. Pencegahannya adalah dengan melakukan pergiliran tanaman jenis lain yang berbeda keluarga.

Biasanya yang menyebabkan bercak daun adalah jamur cercospora yang berupa bercak-bercak coklat dan warna hitam di pinggiran daun. Daun tua merupakan tujuan utama dari penyakit ini.

Cara mengatasinya adalah dengan cara menggunakan GDM Black Bos pada saat olah tanah dan saat tanaman wortel berumur 30 HST. Cara menggunakanya yaitu dengan cara disemprotkan langsung ke tanah. Kemudian saat tanaman wortel berumur 7 hari setelah ditanam, gunakan pupuk cair GDM spesialis yang merupakan pupuk organik tanaman pangan dengan cara disemprot rutin setiap sekali seminggu.

8. Cara Panen Wortel

Pemanenan tanaman wortel. Sebaiknya anda memanen wortel pada usia 3 bulan setelah ditanam. Jika dilakukan pemanenan lebih lambat, maka akan membuat umbi wortel menjadi keras dan kualitasnya akan menurun.

Pemanenan wortel cukup dengan mencabut batang nya. Pencabutan harus dilakukan dengan hati-hati supaya umbinya tidak patah atau lecet karena bisa menyebabkan umbi menjadi busuk dan tidak laku di pasaran. Setelah dipanen lalu bersihkan umbi dari kotoran atau tanah yang menempel pada wortel tersebut.

× Whatsapp Kami!